Legenda Danau Ranau-sumatra selatan
Danau Ranau terletak di perbatasan antara Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Provinsi Lampung, Sumatra Selatan. Danau ini dikenal dengan pemandangan alam yang sangat memukau, namun di balik keindahannya, terdapat sebuah legenda yang menceritakan kisah cinta, pengorbanan, dan dendam yang berlangsung selama bertahun-tahun. Legenda ini dikenal luas di kalangan masyarakat sekitar dan menjadi salah satu cerita yang sangat dihormati.
Pada zaman dahulu, di sebuah kerajaan yang terletak di sekitar Danau Ranau, hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Kembang Ranjang. Putri ini sangat terkenal dengan kecantikannya, sehingga banyak pemuda dari berbagai kerajaan datang untuk melamarnya. Namun, Putri Kembang Ranjang adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan berwibawa. Ia tidak mudah tergoda oleh pujian, dan hanya ingin menikahi seorang pangeran yang benar-benar layak dan memiliki tekad kuat.
Suatu hari, datanglah seorang pangeran dari kerajaan jauh yang sangat tampan dan gagah, Pangeran Suri. Pangeran Suri telah mendengar cerita tentang kecantikan Putri Kembang Ranjang dan sangat terpesona oleh kisah-kisah yang beredar. Dengan penuh keyakinan, Pangeran Suri datang untuk melamar sang putri. Namun, Putri Kembang Ranjang tidak langsung menerima lamaran tersebut. Sebagai syarat, ia meminta Pangeran Suri untuk membuktikan kemampuannya dengan sebuah tugas yang berat.
Putri Kembang Ranjang meminta agar Pangeran Suri membangun sebuah danau yang sangat besar dalam waktu singkat, yang airnya tidak akan pernah habis, dan dapat mengalir sepanjang tahun. Jika Pangeran Suri berhasil memenuhi tugas tersebut, maka ia akan bersedia menikahinya. Pangeran Suri, yang sangat mencintai Putri Kembang Ranjang, menerima tantangan itu meskipun tahu bahwa tugas tersebut sangat berat dan hampir mustahil.
Dengan semangat yang membara, Pangeran Suri mulai bekerja keras. Ia menggali tanah, membawa air, dan membangun danau dengan penuh perjuangan. Setiap hari, ia bekerja tanpa henti, berharap bisa menyelesaikan tugas tersebut dan mendapatkan hati Putri Kembang Ranjang. Namun, seiring berjalannya waktu, Pangeran Suri semakin merasa kelelahan. Ia merasa bahwa tugas ini terlalu berat untuk diselesaikan, dan perlahan mulai merasa putus asa.
Di tengah perjuangannya, Pangeran Suri mendengar kabar yang sangat mengejutkan. Ternyata, Putri Kembang Ranjang sudah jatuh cinta pada pria lain yang lebih tampan dan kaya. Ia melupakan janji untuk menikahi Pangeran Suri, meskipun sebelumnya ia telah berjanji untuk menerima lamaran Pangeran Suri jika danau itu selesai dibangun. Kecewa dan marah, Pangeran Suri merasa dihianati dan tidak lagi memiliki semangat untuk menyelesaikan danau tersebut.
Dengan hati yang hancur, Pangeran Suri menghentikan pekerjaannya dan menyumpahi danau yang hampir selesai itu. Ia berkata, “Biarkan airnya mengalir tanpa henti dan tak akan pernah kering!” Setelah itu, ia meninggalkan tempat itu dengan hati yang penuh amarah dan kekecewaan.
Sejak saat itu, air danau tersebut terus mengalir tanpa pernah berhenti, membentuk Danau Ranau yang luas dan indah. Masyarakat setempat percaya bahwa sumpah Pangeran Suri telah membuat danau itu tak pernah kering, menjadi lambang dari cinta yang tak terbalas dan sebuah pengorbanan yang sia-sia.
Danau Ranau kini menjadi salah satu tempat wisata alam yang terkenal di Sumatra Selatan, namun masyarakat setempat tetap mengingat kisah tragis di balik terbentuknya danau ini. Mereka percaya bahwa setiap orang yang datang ke Danau Ranau akan merasakan keindahan dan ketenangan alamnya, namun juga merasakan aura misteri yang mengingatkan mereka akan kisah cinta yang berakhir dengan kekecewaan dan dendam.
baca cerita lengkap nya hanya di gempatoto
liat film nya hanya di medusatoto