Uncategorized

Legenda Putri Kemala dan Danau Ranau (Lampung – Sumatera Selatan)

Pada zaman dahulu kala, di dataran tinggi yang kini dikenal sebagai perbatasan antara Lampung Barat dan Sumatera Selatan, berdiri sebuah kerajaan kecil yang damai dan makmur. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja bijak dari Kerajaan Kepaksian Pernong, dan ia memiliki seorang putri semata wayang yang sangat cantik dan berhati lembut. Namanya adalah Putri Kemala.

Putri Kemala bukan hanya terkenal karena parasnya yang jelita, tetapi juga karena suaranya yang merdu seperti nyanyian burung surga. Setiap pagi, ia akan berjalan ke perbukitan di belakang istana untuk bernyanyi dan menikmati ketenangan alam. Burung-burung akan berkicau menyambutnya, bunga-bunga bermekaran mengikuti langkah kakinya, dan angin seolah berbisik lembut saat ia bernyanyi.

Meski hidupnya serba berkecukupan, Putri Kemala dikenal sederhana dan penuh kasih kepada rakyat. Ia sering menyamar sebagai rakyat biasa, berjalan-jalan di pasar, dan membantu orang yang membutuhkan. Rakyat sangat mencintainya, dan berharap kelak ia akan menjadi ratu yang memimpin dengan hati.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Suatu malam, bumi berguncang hebat. Gunung yang berdiri megah di kejauhan tiba-tiba mengeluarkan asap hitam pekat. Suara gemuruh terdengar dari dalam tanah. Langit menjadi gelap, dan hujan turun tak henti-henti selama berhari-hari. Sungai meluap, tanah longsor, dan desa-desa tenggelam dalam lumpur.

Ketika bencana melanda, istana kerajaan ikut hancur tertelan bumi. Tidak ada yang tahu pasti nasib Putri Kemala. Beberapa mengatakan ia sempat terlihat berlari ke bukit tempat ia biasa bernyanyi, lalu lenyap ditelan kabut tebal. Ada juga yang percaya ia menenggelamkan diri ke dalam bumi agar dapat menjaga rakyatnya dari marabahaya.

Setelah bencana itu reda, terbentuklah sebuah danau yang sangat luas dan dalam. Danau itu kemudian dikenal dengan nama Danau Ranau. Warga yang selamat percaya bahwa Danau Ranau adalah tempat bersemayamnya Putri Kemala, dan bahwa arwahnya kini menjadi penjaga dan pelindung danau serta wilayah sekitarnya.

Sejak saat itu, banyak cerita mistis muncul dari para nelayan dan pendatang. Ada yang mengaku melihat sosok perempuan cantik berdiri di atas air saat fajar menyingsing, ada pula yang mendengar suara nyanyian merdu dari tengah danau. Namun anehnya, suara itu tidak pernah bisa didekati—semakin dicari, semakin menjauh.

Sebagai bentuk penghormatan, masyarakat sekitar sering mengadakan upacara adat dan mempersembahkan bunga serta doa untuk arwah sang putri. Mereka percaya bahwa selama Putri Kemala dihormati, Danau Ranau akan tetap memberi kehidupan, kesuburan, dan kedamaian bagi sekitarnya.

Demikianlah legenda Putri Kemala, sang putri dari dataran tinggi Lampung yang tidak hanya dikenal karena kecantikannya, tetapi juga karena cinta dan pengorbanannya. Ia mungkin telah hilang secara fisik, tetapi kisahnya tetap hidup dalam kenangan dan keyakinan masyarakat setempat.

baca ceritanya hanya di gempatoto
lihat film nya hanya di medusatoto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *