Uncategorized

Legenda Kalimantan Barat: Asal Mula Bukit Kelam

Dahulu kala MEDUSATOTO, di wilayah Sintang, Kalimantan Barat, hidup seorang raksasa sakti bernama Bujang Beji. Ia terkenal kuat, sombong, dan serakah. Di daerah yang sama, ada pula seorang raksasa lain bernama Tumang Silan, yang dikenal bijaksana dan sangat disukai rakyat. Keduanya sering bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling hebat.

Suatu hari, Sungai Kapuas meluap besar dan membuat penduduk kesulitan mencari ikan. Bujang Beji yang merasa dirinya paling sakti mengumumkan, “Aku akan membuat sungai baru agar ikan melimpah dan rakyat berterima kasih padaku!” Ia mulai menggali tanah besar dengan tangannya yang sekeras batu. Tapi Tumang Silan menegurnya, “Jangan bermain dengan alam, Beji. Sungai itu sudah mengalir sesuai kehendak dewa.” Namun Bujang Beji tidak menghiraukannya.

Malam hari, ia memikul batu raksasa yang ingin dijatuhkannya ke sungai agar air berbelok dan ikan terjebak di tempat ia mau. Namun ketika ia melangkah, fajar mulai menyingsing. Matahari pagi menyinari tubuhnya, dan tiba-tiba tubuhnya kaku, berubah menjadi batu besar yang kini dikenal sebagai Bukit Kelam. Batu yang ia pikul pun menjadi bagian dari bukit itu, menjulang tinggi di tengah dataran hijau. Penduduk percaya, suara gemuruh dari dalam bukit saat hujan deras adalah amarah Bujang Beji yang tak pernah selesai.

Sejak saat itu, Bukit Kelam menjadi simbol kesombongan yang berakhir petaka. Legenda ini mengajarkan bahwa manusia tidak boleh melawan kehendak alam dan harus menjaga keseimbangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *