Itinerary 3 Hari di Kepulauan Bangka Belitung-Surga Bahari di Timur Sumatera
Hari 1 – Eksplorasi Belitung Barat dan Pusat Kota
Perjalanan dimulai dengan tiba di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan. Setelah itu, sarapan di Kopi Kong Djie, kedai kopi legendaris Belitung yang sudah berdiri sejak 1943 dan dikenal dengan racikan kopi robustanya yang khas.
Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini terkenal karena menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi. Hamparan pasir putih dan batu granit raksasa menjadi ciri khasnya. Pengunjung bisa berenang, bermain air, atau sekadar berfoto di antara formasi batu besar.
Siang hari, makan siang di restoran seafood lokal yang menyajikan menu ikan bakar dan gangan, yaitu sup ikan khas Belitung dengan kuah kuning asam pedas. Setelah makan siang, lanjut ke Pantai Tanjung Kelayang, salah satu pantai paling indah di Belitung dengan air laut jernih dan ombak tenang. Dari sini, biasanya menjadi titik keberangkatan untuk tur ke pulau-pulau esok harinya.
Menjelang sore, menuju Bukit Berahu untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dari tepi bukit yang menghadap laut. Setelah itu makan malam di restoran Raja Laut, lalu kembali ke penginapan di sekitar Tanjung Pandan.
Hari 2 – Menjelajah Pulau-pulau Kecil di Sekitar Belitung
Hari kedua dimulai lebih pagi karena akan digunakan untuk tur laut atau island hopping. Dari Pantai Tanjung Kelayang, naik perahu motor menuju beberapa pulau kecil di sekitar Belitung.
Pulau pertama yang dikunjungi adalah Pulau Batu Berlayar, dikenal karena dua batu granit besar yang menjulang di tengah laut. Setelah itu, perahu menuju Pulau Pasir, pulau kecil yang hanya muncul saat air surut. Di sini, wisatawan bisa melihat bintang laut besar dan mengambil foto dengan latar laut biru jernih.
Berikutnya, perahu menuju Pulau Lengkuas, ikon wisata Belitung. Di pulau ini terdapat mercusuar peninggalan Belanda berusia lebih dari seratus tahun. Pengunjung bisa naik hingga ke puncaknya untuk melihat pemandangan laut dan gugusan pulau-pulau di sekitar. Setelah menikmati pemandangan, kegiatan dilanjutkan dengan snorkeling di perairan sekitar Pulau Lengkuas yang terkenal dengan terumbu karang dan ikan-ikan kecil berwarna-warni.
Perahu kemudian berlabuh di Pulau Kepayang untuk makan siang. Pulau ini memiliki rumah makan dan area konservasi penyu. Setelah makan, wisatawan bisa bersantai di pantai sebelum kembali ke Belitung sore hari.
Perjalanan dilanjutkan ke Danau Kaolin, bekas tambang timah yang kini menjadi danau berwarna biru toska dengan tebing putih di sekelilingnya. Lokasi ini populer sebagai tempat berfoto karena kontras warnanya yang mencolok. Malam harinya, makan malam di restoran Belitong Timpo Duluk yang menawarkan hidangan khas Melayu dan suasana tradisional.
Hari 3 – Wisata Budaya dan Kembali ke Bandara
Hari terakhir difokuskan pada wisata budaya di Belitung Timur. Setelah sarapan, perjalanan menuju Kecamatan Gantong, sekitar dua jam dari Tanjung Pandan. Di sana terdapat Museum Kata Andrea Hirata, museum literasi pertama di Indonesia yang menampilkan koleksi foto, kutipan, dan karya yang terinspirasi dari novel Laskar Pelangi.
Tidak jauh dari museum, terdapat SD Muhammadiyah Gantong, replika sekolah sederhana yang digunakan sebagai lokasi syuting film Laskar Pelangi. Sekolah ini menjadi simbol perjuangan pendidikan di daerah terpencil.
Perjalanan dilanjutkan ke Kampung Ahok, kampung tempat lahir mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Di sana terdapat rumah adat Belitung Timur yang dijadikan galeri foto dan toko cendera mata lokal.
Sebelum kembali ke bandara, wisatawan bisa mampir ke toko oleh-oleh khas Belitung untuk membeli kue rintak, sirup jeruk kunci, kerupuk siput, dan lada putih Bangka. Setelah makan siang ringan, perjalanan berakhir dengan menuju Bandara H.A.S. Hanandjoeddin untuk penerbangan pulang.
Julukan Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Bangka Belitung dikenal dengan julukan “Negeri Laskar Pelangi”, Gempatoto karena menjadi latar dari novel dan film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang mengangkat kisah perjuangan anak-anak sekolah di Belitung Timur. Selain itu, wilayah ini juga disebut “Pulau Timah” karena selama berabad-abad menjadi salah satu penghasil timah terbesar di Indonesia, serta “Surga Bahari di Timur Sumatera” berkat pantai-pantainya yang jernih, pasir putih, dan formasi batu granit yang unik.
