Uncategorized

adat istiadat jawa timur

Bukan hanya pesona alamnya yang memukau, tradisi Jawa Timur juga memiliki kekayaan budaya yang menarik untuk wisatawan. Tradisi yang mereka lakukan itu mencerminkan nilai luhur
dan kearifan lokal yang masih terjaga.Masyarakat mewariskan tradisi tersebut secara turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
Selain menjadi pertunjukan yang menarik, masing-masing tradisi di bawah ini juga memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Apa saja tradisi di Jawa Timur itu,
simak selengkapnya di bawah ini.

1.kerapan sapi


Tradisi yang pertama ini merupakan perlombaan yang diselenggarakan oleh masyarakat di Suku Madura. Karapan Sapi diikuti oleh para joki yang terampil dan sapi-sapi pilihan yang
telah dilatih khusus untuk berlari kencang. Lomba diadakan di lintasan pacu sepanjang kurang lebih 100 meter yang berasal dari tanah liat atau lumpur.
Dengan lintasan tersebut, karapan sapi bisa digelar dengan waktu antara 10 detik sampai 1 menit. Biasanya, lomba karapan sapi digelar antara bulan Agustus atau September.
Mereka sudah mengenal tradisi ini dalam waktu yang lama.

2.larunglarung sembonyo


Larung Sembonyo adalah tradisi sedekah laut yang dilakukan oleh masyarakat pesisir di Jawa Timur, khususnya di wilayah Pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek.Tradisi ini merupakan
bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan atas hasil laut yang melimpah dan penghormatan kepada laut sebagai sumber kehidupan mereka.
Upacara Larung Sembonyo diawali dengan mempersiapkan sesajen yang disebut “ubo rampe”. Ubo rampe terdiri dari berbagai hasil bumi, makanan, dan kepala hewan ternak.
Setelah itu dilanjutkan dengan arak-arakan, doa bersama, dan berebut berkah.

3.reog ponorogo


Seperti namanya, Reog Ponorogo berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Tradisi ini ini menampilkan penari bertopeng macan dan berhias bulu merah yang berukuran besar.
Mereka biasanya pentas dalam acara seperti khitanan, pernikahan, atau hari besar Nasional. Dadak merak merupakan ciri khas utama Reog Ponorogo.
Dadak merak terbuat dari kayu dan bambu, dihiasi dengan bulu-bulu merak berwarna-warni. Kemudian, tarian Reog juga menampilkan sosok singa barong yang melambangkan keberanian
dan kekuatan. Singa barong ini dikendalikan oleh penari yang bersembunyi di dalam kostum.

4. Kebo-Keboan


Kebo-Keboan adalah tradisi unik dan menarik yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Osing di Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka memadukan unsur budaya, spiritualitas,
dan juga rasa syukur karena panen yang berlimpah. Tradisi ini berawal dari legenda Ki Buyut Karti, yang dikaruniai kesaktian untuk menyembuhkan penyakit masyarakat melalui ritual
Kebo-Keboan.Ada beberapa macam perbedaan dalam pelaksanaan tradisi ini. Namun, salah satunya persiapan tradisi Kebo-Keboan dimulai dengan ritual penyucian diri dan persiapan
sesajen, seperti kepala kerbau, hasil bumi, dan aneka bunga. Setelah itu, dilakukan doa bersama dan tarian adat untuk memohon keselamatan sementara orang terpilih yang memakai
riasan menyerupai kebo mengikuti arak-arakan mengelilingi desa.

5.Selamatan Ketupat dan Serabi


Tradisi Selamatan Ketupat dan Serabi merupakan salah satu bentuk tolak bala yang dilakukan masyarakat Bondowoso dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Timur. Mereka melaksanakan
tradisi ini untuk mencegah hal buruk yang akan terjadi, misalnya wabah penyakit atau bencana.
Menurut kepercayaan mereka, ketupat dan serabi menjadi media yang memberikan keselamatan. Adapun prosesinya, masyarakat perlu membuat ketupat dan serabi sebanyak tujuh buah
lalu disantap bersamaan dengan lauk sayur. Tradisi ini kemudian diakhiri dengan doa keselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *