ADAT ISTIADAT KEPULAUAN RIAU
adat istiadat kepulauan riau
Kepulauan Riau (disingkat Kepri) adalah sebuah provinsi yang ada di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja
di sebelah Utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di sebelah Timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di Selatan; negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah Barat.
Provinsi ini termasuk provinsi kepulauan di Indonesia. Tahun 2020, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan kepadatan 252 jiwa/km2, dan 58% penduduknya berada di kota Batam.
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan 2 kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar,
dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 kmĀ², sekitar 96% merupakan lautan, dan hanya sekitar 4% daratan.
1.Tepuk tepung tawar
Tradisi Melayu yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas keberhasilan atau acara penting. Tradisi ini dilakukan pada acara pernikahan, sunatan, dan pelantikan pejabat.
2.berarak
Berarak juga bisa berarti mengantarkan atau membawa berkeliling beramai-ramai. Dalam pernikahan adat Melayu, berarak merupakan salah satu prosesi yang dilakukan untuk mengantarkan pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan.
3.merisik
Merisik merupakan upacara adat yang dilakukan dalam prosesi pernikahan suku Melayu. Tujuan dari merisik adalah untuk mempertemukan kedua keluarga calon mempelai dan mengetahui karakter masing-masing calon pasangan.
4.tutup kepale
Adat tutup kepala di Kepulauan Riau adalah tanjak dan tudung manto. Tanjak digunakan oleh laki-laki, sedangkan tudung manto digunakan oleh perempuan.
5.makan sirih
Makan sirih dalam adat Kepulauan Riau adalah tradisi yang diwujudkan dalam tarian makan sirih. Tarian ini merupakan salah satu tarian tradisional Melayu yang dipentaskan untuk menyambut tamu agung atau tamu negara.
Dalam tarian makan sirih, salah satu penari akan membawa kotak sirih yang berisi daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan tembakau. Setelah itu, para tamu dipersilahkan untuk mengambil sirih sebagai tanda penghormatan.
Selain sebagai tarian, makan sirih juga merupakan bagian dari tradisi berkapur sirih yang merupakan warisan budaya masyarakat Melayu.