Uncategorized

ADAT ISTIADAT LAMPUNG

Lampung adalah sebuah provinsi di bagian ujung selatan Pulau Sumatra, Indonesia. Ibu kota provinsi ini terletak di Kota Bandar Lampung.
Provinsi ini memiliki dua kota, yaitu Kota Bandar Lampung dan Kota Metro, serta 13 kabupaten.
Secara geografis, posisi provinsi ini di sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah timur dengan Laut Jawa,
di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu, serta di sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda.
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama, yaitu Pelabuhan Internasional Panjang dan Pelabuhan Penyebrangan Bakauheni,
serta bandar udara utama yakni Bandara Internasional Radin Inten II terletak 28 km dari ibu kota provinsi,
serta stasiun kereta api besar Tanjung Karang yang terletak di pusat ibu kota provinsi. Pada tahun 2022, penduduk Provinsi Lampung
berjumlah 9,176,546 jiwa, dengan kepadatan 270 jiwa/km2.
Adat istiadat Lampung adalah tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang. Beberapa contoh adat istiadat Lampung adalah:

1.GAWI ATAU BEGAWI


upacara adat yang di lakukan untuk berbagai ritual kehidupan,seperti kelahiran,pernikahan,dan pemberi gelar adat.
upacara begawi cakak perpaduan sekaligus menjadi penanda perbedaan kebudayaan antara masyarakat lampung pepadun yang mendiami wilayah
tengah dan lampung lampung saibatin yang mendiami daerah pesisir.upacara adat besar yang disertai pemberian gelar atau juluk adok memang menjadi
ciri khas dari adat Lampung Pepadun. Setiap orang memiliki kesempatan untuk melakukan peningkatan status adatnya dengan melakukan upacara ini yang mengharuskannya
membayar sejumlah uang (dau) dan hewan ternak kerbau. Jumlah uang dan kerbau yang harus dibayarkan tergantung dari seberapa tinggi peningkatan status adat yang
diinginkan, jika status adat yang diinginkan semakin tinggi, maka uang dan kerbau yang harus diserahkan jumlahnya juga semakin banyak.

2.cangget


Tari Cangget merupakan suatu bentuk pertunjukan tari yang dimiliki oleh masyarakat Lampung beradat pepadun.
Tari Cangget biasanya hadir dan menjadi bagian daripada rangkaian upacara adat atau begawi yang diselenggarakan untuk merayakan pesta daur hidup seperti
perkawinan dalam masyarakat Lampung Pepadun. Secara sempit Cangget diartikan sebagai suatu tarian yang dilakukan oleh wanita, namun secara luas cangget adalah
peristiwa begawi itu sendiri. Begawi dan Cangget adalah satu-kesatuan yang tak dapat dipisahkan.

3.Teppuk Pusokh


Teppuk Pusokh adalah upacara adat masyarakat Lampung untuk membersihkan dan menanam ari-ari bayi. Upacara ini merupakan salah satu rangkaian upacara adat yang dilakukan untuk merayakan kelahiran bayi.

4.Kukhuk Limau


Kukhuk Limau adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat adat Pepadun Buay Nuban di Lampung. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan
kelancaran kehamilan, serta untuk mendapatkan keturunan sesuai yang diharapkan.Ada tiga tahapan upacara ini, yaitu tahap persiapan, dimana utusan dari keluarga ibu
hamil akan pergi ke tokoh adat untuk meminta doa dan petunjuk dengan menyiapkan berbagai alat dan bahan.Setelah itu, upacara dilakukan dengan tokoh adat akan
membacakan ayat suci Al-Qur’an dan memberikan nasihat kepada ibu hamil. Selain itu, tokoh adat juga akan menjelaskan pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh
ibu hamil, seperti tidak boleh tidur pada siang hari, tidak boleh keluar rumah pada Dzuhur dan Magrib, tidak boleh duduk di tanah, dan tidak boleh
makan buah yang bergetah.Setelahnya, acara ditutup dengan doa bersama untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi ibu hamil dan janinnya.

5.Tayuhan


Tayuhan adalah upacara adat Lampung yang dilakukan untuk merayakan suka cita, seperti pernikahan, khitanan, hasil panen yang berlimpah, hingga pembangunan rumah.
Upacara ini biasanya melibatkan seluruh anggota keluarga besar.Tayuhan diawali dengan rapat keluarga atau rapat adat yang dinamakan Himpun. Dalam rapat ini,
dibahas tentang rencana pelaksanaan Tayuhan, termasuk tanggal, waktu, dan lokasi pelaksanaan.Pada hari pelaksanaan Tayuhan, keluarga besar akan berkumpul di rumah
keluarga yang mengadakan Tayuhan. Mereka akan membawa berbagai peralatan dan bahan-bahan, seperti Tandang Bulung, Kecambai, Begulai, Nyani Buwak,
hingga Khambak Bebukha.Setelah semua peralatan dan bahan-bahan siap, Tayuhan pun dimulai. Acara ini biasanya diawali dengan pembacaan doa dan persembahan kepada para
leluhur. Setelah itu, dilanjutkan dengan makan bersama dan hiburan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *