Uncategorized

Rekomendasi itinerary 3 hari di Sumatra Utara kota anak medan

Hari pertama medusatoto dimulai pagi-pagi di Bandara Kualanamu, udara Medan masih segar tapi cukup ramai. Begitu keluar dari bandara, kamu langsung disambut hiruk-pikuk kota besar dengan campuran aroma kopi dan durian yang khas. Tujuan pertama tentu sarapan — Mie Aceh Titi Bobrok jadi pembuka yang pas: pedas, gurih, dan bikin semangat. Setelah itu, kamu lanjut ke Istana Maimun, bangunan kuning megah peninggalan Kesultanan Deli, di mana arsitekturnya campur antara Melayu, India, dan Eropa. Tak jauh dari sana berdiri megah Masjid Raya Al-Mashun, tempat ibadah berusia lebih dari seabad. Siangnya, kamu makan di Soto Medan Sinar Pagi, kuah santannya gurih banget. Sore menjelang, kamu mampir ke Kesawan Square untuk foto di bangunan tua bergaya kolonial, lalu tutup hari dengan makan malam di Merdeka Walk. Tak lupa, mampir ke Ucok Durian sebelum pulang ke hotel — ritual wajib di Medan.

Hari kedua dimulai lebih pagi. Dari Medan, kamu menempuh perjalanan sekitar lima jam menuju Parapat, kota kecil di tepi Danau Toba. Sepanjang jalan, pemandangan bukit hijau dan ladang kopi menemani. Di tengah perjalanan kamu sempat berhenti di Siantar, mencicipi roti Ganda yang lembut. Sesampainya di Parapat, udara sejuk dan pemandangan danau luas langsung menyambut. Kamu naik kapal menuju Pulau Samosir, pulau di tengah danau vulkanik terbesar di dunia. Siang itu kamu makan di tepi danau sambil mendengar musik Batak. Sore, kamu berkeliling Desa Tomok, melihat patung Raja Sidabutar dan belajar tentang budaya Batak Toba di museum kecil. Malamnya, kamu makan ikan bakar segar di restoran pinggir danau — langit penuh bintang, udara dingin, dan suara ombak kecil jadi penutup sempurna sebelum istirahat di penginapan.

Hari ketiga, kamu bangun dini hari dan berangkat ke Bukit Holbung. Dari puncaknya, matahari perlahan muncul di balik Danau Toba, warna emasnya memantul di permukaan air. Pemandangan itu sulit dilupakan. Setelah menikmati pagi, kamu kembali lewat jalur Menara Pandang Tele, tempat terbaik melihat seluruh bentangan danau dari atas. Siang hari kamu berhenti makan di Siantar lagi, kali ini mencicipi kopi lokal yang harum. Sore menjelang, kamu tiba kembali di Medan, membeli oleh-oleh seperti bika ambon dan sirup markisa. Malamnya, sebelum terbang pulang, kamu sempat duduk sebentar di bandara sambil memandangi langit — membawa pulang rasa hangat dan tenang dari Sumatra Utara yang penuh keindahan dan keramahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *