ADAT ISTIADAT JAKARTA
adat istiadat jakarta
jakarta secara resmi bernama daerah khusus ibukota jakarta atau DKI jakarta sebelum dikenal sebagai batavia adalah
ibu kota indonesia dan sekaligus daerah otonom setingkat provinsi.Jakarta memiliki luas sekitar 664,01 km² (lautan: 6.977,5 km²),
dengan penduduk berjumlah 11.135.191 jiwa pada pertengahan tahun 2024. Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan,
Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.
Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN,jakarta juga memiliki adat istiadat yang beragam
ini lah beberapa contoh upacara adat di jakarta atau betawi
1.ondel-ondel
boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan dan menjadi icon kota jakarta,
ondel-ondel sering digunakan sebagai pasangan untuk memeriahkan festival atau menyambut tamu kehormatan.
Ini adalah salah satu dari sedikit pertunjukan rakyat Indonesia yang bertahan dari modernisasi dan masih dipentaskan secara rutin.
2.lenong betawi
sebuah bentuk teater tradisional yang memikat dan meriah bernama Lenong Betawi berkembang pesat.
Seni pertunjukan kuno ini memadukan unsur-unsur teater, musik, dan tradisi rakyat.
Lenong Betawi telah memikat penonton selama berabad-abad, bahkan di era di mana hiburan dapat diakses dengan mudah melalui internet
dan televisi, seni ini tetap populer di kalangan masyarakat setempat.
Lenong Betawi lahir dari hasil pengembangan dan adaptasi budaya Betawi selama bertahun-tahun dari akhir tahun 1800-an
hingga awal tahun 1900-an, khususnya pada masa penjajahan Belanda. Dalam praktiknya saat itu, Lenong Betawi menjadi wadah bagi
masyarakat setempat untuk mengekspresikan identitas budaya mereka dan melawan penindasan kolonial, hal ini terus berlanjut hingga
saat ini, di mana sering kali Anda akan menemukan kritik terhadap pemerintah yang dibungkus dengan lelucon cerdas di setiap pertunjukan
Lenong Betawi.
3.palang pintu
sebuah bentuk teater tradisional yang memikat dan meriah bernama Lenong Betawi berkembang pesat.
Seni pertunjukan kuno ini memadukan unsur-unsur teater, musik, dan tradisi rakyat.
Lenong Betawi telah memikat penonton selama berabad-abad, bahkan di era di mana hiburan dapat diakses dengan mudah melalui
internet dan televisi, seni ini tetap populer di kalangan masyarakat setempat.
Lenong Betawi lahir dari hasil pengembangan dan adaptasi budaya Betawi selama bertahun-tahun dari akhir tahun 1800-an
hingga awal tahun 1900-an, khususnya pada masa penjajahan Belanda. Dalam praktiknya saat itu, Lenong Betawi menjadi wadah bagi
masyarakat setempat untuk mengekspresikan identitas budaya mereka dan melawan penindasan kolonial, hal ini terus berlanjut hingga
saat ini, di mana sering kali Anda akan menemukan kritik terhadap pemerintah yang dibungkus dengan lelucon cerdas di setiap pertunjukan
Lenong Betawi.
4.nyorog
nyorog adalah teradisi betawi berbagi makanan dan jajanan dengan orang tua sebelum bulan ramadan inilah saatnya mempereratpersahabatan,
menunjukan kepedulian sosial,dan berbagi semangat religiusitas.
5.makeng
Mangkeng adalah upacara adat Betawi yang dilakukan untuk menangkal hujan. Upacara ini dilakukan di dalam pangkeng, yaitu kamar atau ruangan di dalam rumah.
Upacara Mangkeng biasanya dilakukan oleh dukun pangkeng. Dukun pangkeng sering kali berdandan seperti Dewi Sri Pohaciyang, Dewi Kesuburan dan Kemakmuran.