Uncategorized

Legenda Papua Barat – Asal Usul Danau Framu (Aitinyo, Maybrat)

Di tanah Papua Barat Gempa toto, terdapat sebuah wilayah bernama Aitinyo di Maybrat. Di sanalah terbentang Danau Framu, danau yang airnya biru jernih seperti kaca. Konon, danau itu terbentuk dari sebuah peristiwa tragis yang penuh keajaiban.

Dulu, hiduplah sebuah keluarga besar di lembah subur itu. Mereka hidup dari bertani dan berburu. Namun, ada seorang anak laki-laki bernama Aisyo yang terkenal nakal dan tidak taat pada orang tua. Ia sering mencuri makanan, merusak ladang, dan tidak mau membantu pekerjaan kampung. Ayahnya berkali-kali menegur, tetapi Aisyo tak pernah berubah.

Suatu hari, ketika kampung sedang mengadakan pesta adat, Aisyo berbuat keterlaluan. Ia mencuri daging babi yang dipersembahkan untuk leluhur, lalu memakannya diam-diam. Orang-orang marah besar. Mereka percaya perbuatan itu akan mendatangkan kutukan. Sang kepala suku memutuskan Aisyo harus diusir.

Malam itu, Aisyo yang ketakutan berlari ke lembah. Ia menangis dan memohon maaf pada leluhur. Tiba-tiba tanah di sekitarnya bergetar. Dari dalam bumi, air menyembur keluar deras sekali. Orang-orang kampung panik melihat air makin tinggi, menenggelamkan ladang dan rumah. Mereka menyadari bahwa kutukan sudah turun. Dalam sekejap, lembah itu berubah menjadi danau luas.

Namun, ketika air tenang, orang-orang melihat sesuatu yang ajaib. Di tengah danau, seekor ikan besar berwarna emas muncul. Mereka percaya itu adalah jelmaan Aisyo yang dikutuk menjadi penjaga danau. Sejak saat itu, danau itu dinamakan Danau Framu, dan masyarakat setempat mempercayainya sebagai tempat keramat. Hingga kini, orang-orang Maybrat selalu menjaga kelestarian danau itu, karena mereka yakin bila ada yang berbuat lancang, ikan emas Aisyo akan muncul kembali membawa bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *