upacara adat nusa tenggara barat
Nusa Tenggara Barat (disingkat NTB) ialah sebuah provinsi di Indonesia yang berada di bagian tengah Kepulauan Nusa Tenggara di antara provinsi Bali di sebelah barat dan provinsi Nusa Tenggara Timur.
di sebelah Timur. Pusat pemerintahan dan ibu kota provinsi ini berada di Kota Mataram. Nusa Tenggara Barat memiliki 8 Kabupaten dan 2 Kota, termasuk kota Mataram. Pada pertengahan tahun 2024, penduduk
Nusa Tenggara Barat berjumlah 5.666.314 jiwa, dengan kepadatan 264 jiwa/km2.
Beberapa adat istiadat di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah:
1.Tradisi Nyorong: Salah satu tradisi dari Pulau Sumbawa
Upacara Nyorong adalah salah satu tradisi pernikahan khas Sumbawa. Tradisi ini merupakan prosesi di mana pihak laki-laki beserta keluarganya mengunjungi pihak perempuan untuk menyampaikan niat mereka.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemutusan atau kesepakatan.Dalam upacara Nyorong, pihak laki-laki mengantarkan seserahan berupa barang-barang yang telah disepakati kepada pihak perempuan.
Barang-barang ini mencakup berbagai kelengkapan yang diperlukan untuk pernikahan, baik untuk upacara pernikahan itu sendiri maupun untuk resepsi (besai).
2.Tradisi Main Jaran: Salah satu tradisi dari Pulau Sumbawa
Maen Jaran atau pacuan kuda adalah merupakan permainan yang sangat digemari oleh penduduk Kabupaten Sumbawa, selain menjadi atraksi hiburan, juga menjadi ajang meningkatkan harga jual kuda,
karena kuda yang biasanya menjadi pemenang harga jualnya tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.Sejarah perkembangan permainan ini bermula pada saat zaman kolonial Belanda,
sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat Sumbawa. Perbedaan main jaran pada zaman kolonial Belanda dengan sekarang, aturan permainan pada saat itu tidak ada, bagi siapa yang mempunyai kuda
yang besar dan siap untuk diadu kecepatannya itulah yang tampil, dan arenanya pun di tanah lapang yang tidak dibuatkan arena khusus. Begitu halnya dengan atribut-atribut yang digunkan oleh kuda maupun
para joki sangat sederhana yang masih belum memperhatikan keselamatan kuda dan jokinya.
3.Tradisi Pasaji Ponan: Salah satu tradisi dari Pulau Sumbawa
Festival Pasaji Ponan merupakan acara di mana masyarakat berkumpul untuk menggelar doa bersama sebagai ungkapan syukur atas upaya menanam padi, sekaligus memohon kepada Allah SWT agar panen mendatang
melimpah. Festival ini biasanya diselenggarakan pada minggu kedua atau ketiga bulan Februari setiap tahunnya. Puncak acara diadakan di Bukit Ponan, yang terletak di tengah hamparan sawah yang luas.
4.Barapan Kebo: Salah satu tradisi dari Pulau Sumbawa
Barapan Kebo dianggap sama dengan Karapan Kerbau di Indonesia. Perlombaan ini diadakan di lahan pertanian setempat di sebuah desa, jadi wisatawan harus datang di tempat yang tepat.
Cara terbaik untuk menghindari kekecewaan adalah dengan menyewa pemandu lokal. Layanan ini dapat memberikan informasi mengenai jadwal dan tempat acara. Begitu tiba di lahan pertanian,
wisatawan kemudian dapat melihat persiapannya. Penduduk setempat dapat mengairi lahan pertanian dengan air terlebih dahulu.
Selanjutnya, para peserta mempersiapkan kerbau mereka sebelum berpacu. Mereka dapat menyerahkannya kepada panitia dan menunggu selama 3 hari sebelum tanggal perlombaan.
Tujuannya adalah untuk melakukan pengukuran terkait ukuran dan usia. Penting untuk mengkategorikan kerbau-kerbau tersebut berdasarkan kelasnya. Adapun durasi festival, tergantung pada
berapa banyak peserta yang mengikuti acara tersebut. Bagi wisatawan, mereka diperbolehkan untuk mengambil foto saat menonton perlombaan! Yang harus mereka hindari adalah membuat keributan selama prosesi.
Nuansa keceriaan menjadi daya tarik tersendiri dalam Festival Barapan Kebo. Entah bagaimana, acara ini menghibur para penonton termasuk wisatawan. Selain itu, wisatawan dapat mempelajari sejarah dan
informasi lebih lanjut tentang acara tersebut. Menurut penduduk setempat, festival ini dilakukan sebelum atau sesudah musim panen. Konon, festival ini juga dapat mempersatukan warga desa tanpa memandang
profesi mereka.
5.Tradisi Karaci: Salah satu tradisi dari Pulau Sumbawa
Lima lelaki paruh baya menambangkan syair lawas berbahasa Sumbawa sebagai pembuka dalam acara pesta atau upacara adat. Nyanyian bagero yang diiringi rebana serta diselingi suara-suara
teriakan meramaikan sebuah pertarungan adat di halaman Istana Dalam Loka, Nusa Tenggara Barat, akhir Juni 2022.Sore itu dua petarung sudah bersiap dengan perlengkapan mereka berupa tongkat rotan atau
sesambu, tameng terbuat dari kulit sapi dan pakaian pelindung. Pertarungan yang pada menit awal dengan ritme lambat berangsur berjalan cepat dan keras.
Adu pukul beberapa kali tongkat rotan dapat ditahan dengan tameng. Juri pun beberapa kali harus memisah dengan memegang pemukul rotan kedua petarung. Sorak-sorai penonton menyemangati kedua kubu sambil mengarahkan kamera ponsel mereka.
Tradisi Karaci adalah seni pertarungan masyarakat adat yang masih dipertahankan sebagai bagian dari budaya di Sumbawa. Pada beberapa kesempatan, pertunjukan tersebut seakarang digelar sebagai penyambutan
https://www.stosdigital.com/