adat istiadat sulawesi barat
Sulawesi Barat ( bahasa Indonesia : Sulawesi Barat ) adalah sebuah provinsi di Indonesia .
Provinsi ini berbatasan dengan provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah di sebelah timur,
Selat Makassar di sebelah barat, dan Samudra Pasifik di sebelah selatan. Provinsi ini juga berbatasan
dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan di sebelah barat. Provinsi ini terletak di sisi barat
Pulau Sulawesi . Provinsi ini memiliki luas wilayah 17.152,99 km2 dan ibu kotanya adalah kota Mamuju.
>Sensus penduduk tahun 2010 mencatat jumlah penduduk sebesar 1.158.651 jiwa,sedangkan sensus
tahun 2020 mencatat jumlah penduduk sebesar 1.419.228 jiwa;estimasi resmi pada pertengahan
tahun 2023 adalah 1.481.077 jiwa (terdiri dari 750.773 laki-laki dan 730.304 perempuan).
Provinsi ini berdiri pada tahun 2004, setelah memisahkan diri dari Provinsi Sulawesi Selatan .
Penduduknya terdiri dari berbagai suku, mulai dari Suku Mandar, Suku Bugis, Suku Toraja, hingga Suku
Jawa. Berbagai upacara adat Sulawesi Barat ternyata ada yang unik, langka, dan tidak kalah menarilk
bila dibandingkan dengan upacara adat dari wilayah lainnya.Inilah beberapa upacara adat Sulawesi Barat
unik yang perlu Anda kenal sebagai salah satu kekayaan budaya asli Indonesia:
1. Cakkuriri
Cakkuriri merupakan salah satu upacara adat Sulawesi Barat yang bisa dibilang sangat langka karena
dilaksanakan 5 tahun sekali. Cakkuriri adalah bentuk penghormatan yang dilaksanakan masih terus
dijaga dan dilestarikan oleh para Pappuangang yang merupakan kelompok yang bertugas untuk melantik
raja di kerajaan Sendana.Umumnya, acara akan dimulai dengan pemotongan hewan kerbau yang menunjukkan
keagungan acara yang dilaksanakan. Diikuti dengan prosesi pengibaran bendera Cakkuriri yang menjadi
pusaka kerajaan Sendana.
2.melluas
melluas adalah sebuah tradisi sebagai bentuk ungkap rasa syukur terhadap hasil panen jika di artikan ke dalam
bahasa indonesiaMelluas memiliki arti ‘membersihkan diri’.
Tradisi ini biasanya dibuka dengan prosesi menghanyutkan aneka makanan, ayam, hingga uang yang diletakkan
di sebuah wadah dari batang pisang ke sungai.Makanan yang dihanyutkan tadi akan menjadi rebutan warga yang
telah menunggu di hilir sungai yang jaraknya sekitar 200 meter. Puncak dari upacara ini adalah kegiatan
menceburkan diri secara bersama-sama ke sungai.
3.Maccera Banua
Upacara adat yang diberi nama Maccera Banua adalah tradisi yang bertujuan untuk menolak bala atau marabahaya
yang mengancam kampung.Sebelum acara puncak dimulai, masyarakat setempat akan diolesi tepung yang tercampur air
suci di dahi, pipi, dan dada. Puncaknya, masyarakat mempersembahan sesajen yang biasanya berupa ketan, pisang,
telur ayam kampung, nanas, dan hasil bumi lainnya untuk mencegah malapetaka.
4. Mamose
Ada satu lagi upacara adat Sulawesi Barat yang ternyata cukup ekstrem, yaitu Mamose. Dalam tradisi ini, para
tokoh adat akan menunjukkan keberanian mereka dengan cara menebaskan parang panjang ke tubuh mereka
masing-masing. Biasanya tradisi ini akan dilakukan oleh Masyarakat Adat Budong-Budong yang berada di Kabupaten
Mamuju Tengah. Tujuannya adalah untuk menggabungkan kekuatan dan kebersamaan masyarakat dan dilakukan 3 kali
dalam setahun, yaitu pada saat sebelum masuk hutan, selesai membersihkan hutan, dan setelah masa panen.
Demikian tadi ulasan singkat pengenalan beberapa upacara adat Sulawesi Barat yang menarik sebagai tambahan
wawasan Anda. Negara Indonesia memiliki kekayaan kebudayaan yang sangatlah berlimpah. Hal tersebut tentu
sepatutnya membuat kita berbangga hati.
5.saulak
Tradisi Saulak dilakukan sebelum pasangan yang merupakan keturunan suku Mandar hendak melangsungkan pernikahan.
Pemimpin upacara adat ini disebut Passili. Gelar Passili diperoleh secara turun-temurun.Pada pelaksanaannya, keluarga
calon mempelai akan membuat lingkan dan beberapa sesaji yang terdiri dari bunga tiga rupa, colok atau bambu yang
dibalut kemiri dan minyak, tumpukan baju, serta tumpeng kecil dengan pisang yang diletakkan di nampan.
Ada beberapa jenis minyak yang digunakan untuk melengkapi sesaji dalam pelaksanaan tradisi Saulak. Dikutip dari
laman Budaya Indonesia, minyak-minyak tersebut harus dibuat oleh perempuan yang sudah menopause.Ritual adat Saulak
dimulai dari calon pengantin perempuan. Saat keluarga mempelai sudah berkumpul membentuk formasi melingkar, mempelai
perempuan diminta tidur telentang di tengah-tengahnya. Sebuah payung dibuka tepat di atas calon pengantin yang sudah
telentang, serta sebuah tombak dipegang tepat di sebelah payung.Passili kemudian membaca doa-doa dan memegang telur
yang dilumuri minyak, lalu mengoleskannya ke beberapa bagian tubuh mempelai perempuan mulai dari dahi, belakang leher,
tangan, perut dan kaki.Tumpukan kain dan baju diletakkan di atas wajah sang pengantin, lalu dipegang secara bergantian
oleh kerabat yang hadir dan duduk melingkar. Kegiatan ini dilakukan berulang sebanyak tiga kali putaran.
Hal yang sama juga dilakukan pada bunga tiga rupa dan colok yang sudah dibakar.